Cinta
Tak Harus Memiliki
Ada dua
sepasang remaja yang pada awalnya memiliki kekasih. Keduanya memiliki nasib
yang sama. 2 tahun menjalin cinta namun pada akhirnya sama-sama diduakan oleh
kekasihnya. Suatu hari mereka dipertemukan oleh salah seorang temannya melalui
media massa.
Haki : ‘’assalamu’alaikum.’’ Lewat sms
Tak kunjung dibalas oleh wanita itu Haki pun bertanya kepada
temannya.
Haki : ‘’fit,kok sms ku gak dibalas temanmu? Apa dia gak mau
sms an sama aku?’’ Tanya Haki kepada temannya.
Fita :
‘’masak mas? (kebetulan kalau si Haki itu kakak keponakannya Fita) Coba sms
lagi. Mungkin dia gak bawa hp.’’ Jelas Fita.
Haki : ‘’ em,gitu ya? Oke lah.’’
Beberapa
menit kemudian Haki mencoba menghubungi wanita itu kembali.
Haki : ‘’hai.’’
Kisma : ‘’ wa’alaikumussalam. Iya hai juga. Maaf ini siapa
ya?’’
Haki : ‘’perkenalkan nama saya M Haki. Boleh kenalan gak?’’
Kisma : ‘’ Haki? Haki siapa ya?’’
Haki : ‘’ keponakannya Fita’’
Kisma : ‘’owalah’’
Haki : ‘’iya boleh kenalan?’’
Kisma : ‘’ iya insya allah.”
Akhirnya
mereka pun semakin mengenal satu sama lain. Hingga pada akhirnya mereka
dipertemukan dalam pendaftaran murid baru di sekolah SMK tertentu. Yang pada
waktu itu Kisma mengantar temannya yang bernama Fita untuk daftar. Sedangkan si
Kisma murid SMA kelas 11. Akhirnya mereka bertemu meskipun pada awalnya susah
untuk mencari sosok yang dicari. Mereka
berdua saling melihat dan memandang satu sama lain namun tak ada yang berani
untuk menyapa.
Hingga
pada akhirnya pengumuman kelulusan. Namun nama Haki tak tercantum dalam
lembaran papan pengumuman tersebut. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk
mondok disalah satu pondok di kota Jepara. Suatu hari Haki menemui Kisma
didapan sekolahan tanpa sepengetahuan Kisma. Hingga beberapa jam wanita yang dia
tunggu tak kunjung datang,hingga akhirnya Haki pun memutuskan untuk pulang.
Haki : “ma,tadi aku nunggu kamu didepan sekolahmu.” Lewat
sms.
Kisma :
“masak a’? kapan a’? kenapa gak bilang a’. Maaf a’ tadi aku shalat dzuhur dulu
lalu kumpul
sama teman-teman dulu. Maaf ya a’? aku gak tahu. Tadi lama gak
nunggunya?”
Haki : “gak
kok ma. Tenang aja. Gak terlalu lama.” Ucap Haki berusaha menyembunyikan
kebohongannya.
Kisma :
“owalah. Alhamdulillah kalau begitu a’.”
Haki : “iya
ma. Kapan bisa ketemu sama kamu ma?”
Kisma : “ gak
tahu a’. la kapan?”
Haki :
“gampang nanti juga bakalan ketemu kalau Allah mengijinkan kita untuk bertemu.”
Hingga
suatu hari Haki member itahu Kisma kalau dia sudah gak mondok lagi,dikarenakan
orangtuanya yang gak mau pisah terlalu jauh sama anak kesayangannya tersebut.
Waktu terus berlalu hingga mereka berencana ingin
bertemu. Pada waktu itu Kisma sedikit kesal terhadap sikap Haki terhadap Kisma.
Mereka berencana bertemu di taman belakang rumah sakit sepulang sekolah. Jam
dinding menunjuk kan pukul 12 hingga perasaan Kisma bertolak belakang untuk
tidak menemui Haki. Jam 13.30 bel pulang berbunyi,dengan tubuh yang lemas Kisma
mencoba untuk melambatkan perjalanan agar tidak jadi bertemu dengan Haki.
Farin : “lemes amat Kis. Kenapa? Ada masalah ya?” ucap
sahabat Kisma membuyarkan lamunan
Kisma :
“eh,kamu Rin. Cocok banget deh kamu tepat ada disampingku sekarang. Gak ada
masalah sih,cuman aku males aja pulang. Em ngomong-ngomong kamu mau pulang
sekarang apa nanti?”
Farin : “sekarang
lah Kis. Tapi aku lagi nungguin angkutan nih. Kamu mau nemenin aku nunggu mobil
pribadiku alias angkutan datang?”
Dengan
kesempatan tersebut Kisma berpikir sejenak, dengan batinnya. “kalau aku nemenin
Farin pasti lama,trus aa’ Haki pasti bosen nunggu aku, trus dia pulang deh.
Lagian semenjak pisah kelas aku jarang banget kumpul bersama kayak dulu lagi.
Biasanya waktu kelas 10 dulu aku juga nganterin Farin nunggu angkutan sebelum
kelas 11 dipisah,sekalian saja aku curhat semua masalahku.” Ngumam Kisma.
Farin : “woy….!!! Ngalamun aja. Mikirin apaan sih Kis?
Mikirin aku ya? Lagi banyak masalah ya?”
Kisma :
“eh,hehehe nggak kok,yye siapa juga yang mikirin kamu. Nggak tuh,ih ke-PDan.
Jadi gini lho rin...” Kisma menceritakan kejadian yang sebenarnya. Hingga tak
terasa waktu menunjukkan pukul 14.30
agkutan yang ditunggu Farin juga sudah datang. Akhirnya mereka berpisah,padahal
perasaan Kisma belum lega,masih banyak kejadian yang belum sempat Kisma
ceritakan. Kisma memutuskan untuk pulang dan menuju ke parkiran motor,ketika
ponselnya di aktifkan kembali tiba-tiba ada sms tiga dari Haki.
Haki : “assalamu’alaikum ma. Ma aku udah
pulang,aku pulang awal soalnya habis latihan voly (kebetulan si Haki itu atlet
voly).” Sms itu menunjuk jam 12.07
Haki : “ma.” Sms jam 13.30
Haki : “ma
aku pulang dulu ya? Kamu lama banget ma. Maaf ya aku pulang duluan. Wassalamu’alaikum
ma.” Sms pukul 14.00
Ketika
Kisma membaca sms itu satu persatu,Kisma merasa bersalah. Dia kira dia gak akan
menunggunya selama itu. Kisma menyesal kenapa gak dia temui langsung malah
memutuskan untuk mengulur waktu. Dia mencoba membalas sms tersebut dan memcoba
meminta maaf.
Kisma :
“wa’alaikumussalam. Iya a’ maaf aku ada
urusan sedikit. Dan aku juga lupa ngabarin kamu a’,maaf ya a’. maaf sudah
membuatmu menunggu begitu lama. Maaf a’.” rasa penyesalan Kisma.
Kisma
memutuskan kembali dengan perasaan bersalahnya. Ketika di tengah perjalanan
tiba-tiba ponsel Kisma bergetar disitu tertulis kata 1 pesan Haki.
Haki : “iya ma gak apa-apa kok. Sudah pulang kamu ma?”
Kisma : “iya a’,ini lagi dijalan.”
Haki : “em gitu,ya udah hati-hati dijalan jangan
ngebut-ngebut ma.”
Kisma : “insya allah a’.”
Hingga pada waktu yang telah diijinkan oleh
Allah untuk pertemuan Haki sama Kisma tuk kesekian kali. Sepulang sekolah tanpa
di rencanakan mereka gak sengaja dipertemukan diperjalanan pulang.
Haki : “assalamu’alaikum ma. Udah pulang belum?”
Kisma : “wa’alaikumussalam. Iya a’ Alhamdulillah udah. Ini
lagi dijalan a’.”
Haki : “sampai mana ma?”
Kisma : “sampai Tanjung a’.”
Haki : “aku tunggu di depan POM bensin ma.”
Kisma : “lho aa’ udah pulang juga tah. Iya a’.”
Hingga
mereka bertemu didepan POM bensin,lalu berjalan bebarengan pulang. Kisma yang
didepan di ikuti oleh motornya Haki yang dibelakang. Lalu Haki mencoba
bersandingan sama Kisma dan berkata.
Haki : “ma ke Waduk yuk?”
Kisma : “dimana tuh a’? aku gak tahu.”
Haki : “ masak kamu gak tau? Ya udah kamu
duluan aja. Nanti kalau sudah nyampai Kalirejo nanti aku yang di depan.”
Kisma :
“hehehe. Iya deh a’. aku ikut aja.”
Sesampai
tujuan yang diinginkan mereka diam sekatika. Senyap mulai terasa hingga suara
jangkrik pada siang itu sampai terdengar. Hingga beberapa menit kemudian Haki
mulai membuka pembicaraan dan mulai bercanda tawa bersama. Hingga jam tangan
menunjukkan pukul 03.00 merekapun akhirnya pulang bersamaan.
Hingga
suatu hari sms dari Haki berubah menjadi tegang. Bagaimana tidak tengang? Dia saja
membahas tentang mantan pacarnya. Hingga pembahasan berujung pada sms tertentu.
Haki : “ma aku
harus gimana? Aku bingung sama perasaan ini. Mantanku minta balikan terus sama
aku.”
Kisma : “la
perasaanmu gimana a’? apa kamu masih punya rasa sama dia? Jika aa’ masih punya
rasa sama dia balikan aja a’.”
Haki : “tapi
dia sudah duain aku ma. Aku gak bisa terima jika keingat kejadian itu ma. Kalau
rasa aku masih khawatir sama dia ma. Takutnya dia menemukan cowok yang salah.
Sedangkan yang aku tahu dia cewek polos yang mudah dipengaruhi sama temannya.
Takutnya dia malah dijerumuskan sama temannya ke hal yang buruk ma.”
Kisma : “jika
aa’ masih khawatir kenapa gak balikan aja a’? mumpung belum terlambat a’. ntar
kalu sudah diambil orang baru tahu rasa lho.”
Haki : “ gak
apa-apa ma. Cewek bukan dia aja. Masih banyak cewek di dunia ini.”
Kisma : “tapi
yang kayak mantan mu itu jarang a’,bahkan mungkin gak ada a’. a’ percayalah a’
kalu mantan mu itu udah mau berubah a’. mungkin dia sudah mau berubah menjadi
lebih baik lagi a’. kenapa gak aa’ coba balikan saja sama dia a’?”
Haki : “kalau
aku balikan sama dia la kamu gimana ma?”
Dengan raut muka yang bingung
Kisma mencoba untuk tenang membalas sms nya Haki. Dengan perasaan dag dig dug
tak menentu dengan kalimat yang ditulis Haki tersebut,Kisma mencoba membalasnya
dengan hati-hati. Dengan jari gemetaran untuk membalas Kisma tetap melawan
perasaan gemetaran tersebut.
Kisma :
“maksudnya a’? maksudnya aku gimana apanya? Aku disini gak apa-apa a’,jika aa’
mau balikan sma mantan aa’ aku gak apa-apa kok. Tetap aku dukung. Lagian kan
aa’ sayang dan cintanya sama mantan aa’ bukan sama aku. Jadi aku ya gak apa-apa
a’.”
Haki : “aku
sayang kamu kok ma.”
Kisma
berusaha memberanikan diri untuk membuka sms nya Haki. Hingga pesan telah
terbuka betapa terkejutnya Kisma. Tiba-tiba air mata Kisma menetes tanpa sebab.
Mungkin karena air mata kebahagiaan yang dia rasakan. Namun dia berusaha tenang
untuk membalasnya kembali.
Kisma : “ a’ jangan main-main
sama kata-kata itu.”
Haki : “aku gak main-main ma.”
Hingga
pembahasan itu berakhir dan tak tentu arah kata “AKU SAYANG KAMU MA” tak ada
keseriusan dan ikatan dalam pacaran. Padahal Kisma berharap Haki menembaknya.
Tapi malah hanya ucapan yang terlawatkan. Bagaikan angin pantai yang terhempas
ke dasar daratan. Tak jelas arah tujuannya.
Hingga
suatu hari Haki sudah tak jelas kabarnya. Sms jarang becandapun tak pernah
terucap kembali. Sms hanya sekedar basa basi saja,tak ada hal yang menarik
lagi. Hingga pada akhirnya Kisma mengalami kecelakaan dan itu disebabkan Kisma
kebanyakan pikiran soal tugas sekolah dan kisahnya dengan Haki yang bagiku
teramat bodoh. Kisma terserempet motor dari belakang dan kakinya tertindih oleh
motornya sehingga kakinya terluka lumayan parah. Dan orang yang nyempret Kisma
juga gak bertanggung jawab dan langsung melarikan diri. Dengan bantuan
orang-orang yang menolong Kisma,Kisma mencoba berjalan dan mengendarai motornya
untuk pulang. Dengan isak tangis yang ditahan Kisma akhirnya dia luapkan di
tengah perjalanan yang pada waktu itu sangat sepi. Kisma mencoba memijat
kakinya dan memperbaiki motornya yang sedikit rusak. Dengan tangisan yang
menetes deras membasahi pipinya Kisma mencoba menghapusnya dan berusaha
menyembunyikan rasa kesakitannya tersebut. Hingga tak tahu kenapa tangannya
meraih ponsel dan jarinya gak sengaja mengetik sms untuk Haki.
Kisma : “a’ aku
kecelakaan,kakiku sakit a’. aa’ dimana saja? Sakit a’.” sambil mengusap air
matanya yang semakin deras.
Kisma
menunggu Haki berharap dia bisa datang dan menenangkan Kisma. Hingga beberapa
menit tak kunjung dia balas. Kisma memutuskan untuk kembali pulang dengan
harapan yang hampa. Hingga sesampai dirumah ponselnya Kisma bergetar menandakan
ada sms. Ada dua sms dari Haki,dan itu belum sempat di balas Kisma waktu masih
dalam perjalanan pulang.
Haki : “kecelakaan dimana ma?
Kamu sekarang dimana ma?”
Haki : “ma.”
Pada
awalnya sempat ada perasaan untuk tidak membalas dan akhirnya Kisma mencoba
untuk membalasnya.
Kisma : “aku udah
pulang a’. gak usah cari aku a’,aku sudah sampai rumah. Kecelakaan di Kalirejo
a’,depan makam.”
Haki : “em
gitu. Kok bisa kecelakaan gimana ceritanya ma? Kakimu gak apa-apa kan?”
Kisma : “gak
apa-apa kok a’. ini lagi diurut sama tukang pijat a’. Ceritanya panjang
a’,mungkin aku lagi kecapean a’,butuh istirahat mungkin a’.” bohong Kisma yang
mencoba menyembunyikan kejadian yang sebenarnya.
Haki : “em.
Lain kali hati-hati ma.”
Kisma : “iya
a.”
Semenjak
kajadian tersebut Kisma diantar jemput. Paginya berangkat bareng om nya
sekalian berangkat ke kantor. Siangnya naik bis dan di jemput di tempat
pemberhentian bis yang terakhir. Hingga tiga hari selalu diantar jemput,
tiba-tiba waktu naik bis Haki menjemput Kisma dan dia disuruh turun dari bis dan
kemudian pulang dianterin Haki. Bukannya langsung pulang tiba-tiba diajak ke
Waduk yang dulu pertama kali bertemu ditempat tersebut. Mereka
berbincang-bincang,hingga pada akhirnya memutuskan untuk pulang. Kisma
dianterin sampai perbatasan desanya,karena Kisma tak ingin Haki mengantar
sampai rumahnya. Hingga akhirnya Haki pulang dan Kisma dijemput ibunya.
Hingga
beberapa hari Haki berubah,tak seperti Haki yang sebelumnya. Hingga Kisma
memberanikan diri untuk bertanya.
Kisma : “a’ apa
kamu sudah balikan sama mantanmu? Akhir-akhir ini aa’ berubah. Sms pun aa’
sering manggil mantanmu dengan kalimat cewekku. Apa kalian sudah balikan?”
Haki : “ iya
ma. Maaf ma,aku balikan sama dia karena gara-gara dulu aku pernah menciumnya.
Dan aku harus bertanggung jawab atas sikap ku tersebut. Maaf ma.”
Tanpa
sengaja air mata Kisma menetes ketika membaca sms yang tak pernah dia harapkan
tersebut akhirnya Kisma mencoba menenangkan dirinya dengan kalimat “gak
apa-apa” dia sering menenangkan dirinya dengan kalimat tersebut. Hingga akhirnya jarinya gemeteran untuk
membalas sms tersebut.
Kisma :
“owalah. Hehehe iya a’ gak apa-apa kok. Selamat ya a’,semoga hubunganmu
langgeng sama cewek pilihanmu sekarang. Aa’ bahagia aku juga akan bahagia a’.
selamat a’ sukses selalu ya a’.”
Haki : “amin
ma. Makasih ya ma atas do’anya.”
Kisma :
“sama-sama a’.” sambil mengusap air matanya.
Hingga
beberapa minggu kemudian hubungannya Haki sama Kisma semakin merenggang. Smspun
jarang,semenjak kejadian tersebut Kisma memutuskan untuk tidak mengganggu Haki
dikarenakan takut terjadi kesalah fahaman dalam hubungan mereka. Dan pada
akhirnya ketidak kuatan Kisma menerima seorang yang dia sayangi dan cintai
selama ini bersama wanita lain yang memang special buat Haki,Kisma memutuskan
untuk balikan sama mantan pacarnya yang dulu.
Hingga pada akhirnya kisah mereka
tak bisa bersatu,meskipun pernah terucap kata “SAYANG”. Namun cinta tak mungkin
didasari dengan kata “SAYANG” saja,namun kemantapan hati untuk saling memiliki.
Kata sayang tak berarti bisa memiliki dan kata sayang bukan berarti menjamin
sebuah ikatan. Hingga pada akhirnya kisah mereka bisa disimpulkan bahwa “CINTA
TAK HARUS MEMILIKI.”