Senin, 19 September 2016

cerpen yang sangat menyentuh cinta tak harus memiliki


Cinta Tak Harus Memiliki

 

                Ada dua sepasang remaja yang pada awalnya memiliki kekasih. Keduanya memiliki nasib yang sama. 2 tahun menjalin cinta namun pada akhirnya sama-sama diduakan oleh kekasihnya. Suatu hari mereka dipertemukan oleh salah seorang temannya melalui media massa.

Haki : ‘’assalamu’alaikum.’’ Lewat sms

Tak kunjung dibalas oleh wanita itu Haki pun bertanya kepada temannya.

Haki : ‘’fit,kok sms ku gak dibalas temanmu? Apa dia gak mau sms an sama aku?’’ Tanya Haki kepada temannya.

Fita : ‘’masak mas? (kebetulan kalau si Haki itu kakak keponakannya Fita) Coba sms lagi. Mungkin dia gak bawa hp.’’ Jelas Fita.

Haki : ‘’ em,gitu ya? Oke lah.’’

                Beberapa menit kemudian Haki mencoba menghubungi wanita itu kembali.

Haki : ‘’hai.’’

Kisma : ‘’ wa’alaikumussalam. Iya hai juga. Maaf ini siapa ya?’’

Haki : ‘’perkenalkan nama saya M Haki. Boleh kenalan gak?’’

Kisma : ‘’ Haki? Haki siapa ya?’’

Haki : ‘’ keponakannya Fita’’

Kisma : ‘’owalah’’

Haki : ‘’iya boleh kenalan?’’

Kisma : ‘’ iya insya allah.”

                Akhirnya mereka pun semakin mengenal satu sama lain. Hingga pada akhirnya mereka dipertemukan dalam pendaftaran murid baru di sekolah SMK tertentu. Yang pada waktu itu Kisma mengantar temannya yang bernama Fita untuk daftar. Sedangkan si Kisma murid SMA kelas 11. Akhirnya mereka bertemu meskipun pada awalnya susah untuk mencari sosok yang dicari.  Mereka berdua saling melihat dan memandang satu sama lain namun tak ada yang berani untuk menyapa.

                Hingga pada akhirnya pengumuman kelulusan. Namun nama Haki tak tercantum dalam lembaran papan pengumuman tersebut. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk mondok disalah satu pondok di kota Jepara. Suatu hari Haki menemui Kisma didapan sekolahan tanpa sepengetahuan Kisma. Hingga beberapa jam wanita yang dia tunggu tak kunjung datang,hingga akhirnya Haki pun memutuskan untuk pulang.

Haki : “ma,tadi aku nunggu kamu didepan sekolahmu.” Lewat sms.

Kisma : “masak a’? kapan a’? kenapa gak bilang a’. Maaf a’ tadi aku shalat dzuhur dulu lalu kumpul                                                    sama teman-teman dulu. Maaf ya a’? aku gak tahu. Tadi lama gak nunggunya?”

Haki : “gak kok ma. Tenang aja. Gak terlalu lama.” Ucap Haki berusaha menyembunyikan kebohongannya.

Kisma : “owalah. Alhamdulillah kalau begitu a’.”

Haki : “iya ma. Kapan bisa ketemu sama kamu ma?”

Kisma : “ gak tahu a’. la kapan?”

Haki : “gampang nanti juga bakalan ketemu kalau Allah mengijinkan kita untuk bertemu.”

                Hingga suatu hari Haki member itahu Kisma kalau dia sudah gak mondok lagi,dikarenakan orangtuanya yang gak mau pisah terlalu jauh sama anak kesayangannya tersebut.

                Waktu  terus berlalu hingga mereka berencana ingin bertemu. Pada waktu itu Kisma sedikit kesal terhadap sikap Haki terhadap Kisma. Mereka berencana bertemu di taman belakang rumah sakit sepulang sekolah. Jam dinding menunjuk kan pukul 12 hingga perasaan Kisma bertolak belakang untuk tidak menemui Haki. Jam 13.30 bel pulang berbunyi,dengan tubuh yang lemas Kisma mencoba untuk melambatkan perjalanan agar tidak jadi bertemu dengan Haki.

Farin : “lemes amat Kis. Kenapa? Ada masalah ya?” ucap sahabat Kisma membuyarkan lamunan

Kisma : “eh,kamu Rin. Cocok banget deh kamu tepat ada disampingku sekarang. Gak ada masalah sih,cuman aku males aja pulang. Em ngomong-ngomong kamu mau pulang sekarang apa nanti?”

Farin : “sekarang lah Kis. Tapi aku lagi nungguin angkutan nih. Kamu mau nemenin aku nunggu mobil pribadiku alias angkutan datang?”

                Dengan kesempatan tersebut Kisma berpikir sejenak, dengan batinnya. “kalau aku nemenin Farin pasti lama,trus aa’ Haki pasti bosen nunggu aku, trus dia pulang deh. Lagian semenjak pisah kelas aku jarang banget kumpul bersama kayak dulu lagi. Biasanya waktu kelas 10 dulu aku juga nganterin Farin nunggu angkutan sebelum kelas 11 dipisah,sekalian saja aku curhat semua masalahku.” Ngumam Kisma.

Farin : “woy….!!! Ngalamun aja. Mikirin apaan sih Kis? Mikirin aku ya? Lagi banyak masalah ya?”

Kisma : “eh,hehehe nggak kok,yye siapa juga yang mikirin kamu. Nggak tuh,ih ke-PDan. Jadi gini lho rin...” Kisma menceritakan kejadian yang sebenarnya. Hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 14.30  agkutan yang ditunggu Farin juga sudah datang. Akhirnya mereka berpisah,padahal perasaan Kisma belum lega,masih banyak kejadian yang belum sempat Kisma ceritakan. Kisma memutuskan untuk pulang dan menuju ke parkiran motor,ketika ponselnya di aktifkan kembali tiba-tiba ada sms tiga dari Haki.

Haki  : “assalamu’alaikum ma. Ma aku udah pulang,aku pulang awal soalnya habis latihan voly (kebetulan si Haki itu atlet voly).” Sms itu menunjuk jam 12.07

Haki : “ma.” Sms jam 13.30

Haki : “ma aku pulang dulu ya? Kamu lama banget ma. Maaf ya aku pulang duluan. Wassalamu’alaikum ma.” Sms pukul 14.00

                Ketika Kisma membaca sms itu satu persatu,Kisma merasa bersalah. Dia kira dia gak akan menunggunya selama itu. Kisma menyesal kenapa gak dia temui langsung malah memutuskan untuk mengulur waktu. Dia mencoba membalas sms tersebut dan memcoba meminta maaf.

Kisma : “wa’alaikumussalam. Iya a’ maaf  aku ada urusan sedikit. Dan aku juga lupa ngabarin kamu a’,maaf ya a’. maaf sudah membuatmu menunggu begitu lama. Maaf a’.” rasa penyesalan Kisma.

                Kisma memutuskan kembali dengan perasaan bersalahnya. Ketika di tengah perjalanan tiba-tiba ponsel Kisma bergetar disitu tertulis kata 1 pesan Haki.

Haki : “iya ma gak apa-apa kok.  Sudah pulang kamu ma?”

Kisma : “iya a’,ini lagi dijalan.”

Haki : “em gitu,ya udah hati-hati dijalan jangan ngebut-ngebut ma.”

Kisma : “insya allah a’.”

 Hingga pada waktu yang telah diijinkan oleh Allah untuk pertemuan Haki sama Kisma tuk kesekian kali. Sepulang sekolah tanpa di rencanakan mereka gak sengaja dipertemukan diperjalanan pulang.

Haki : “assalamu’alaikum ma. Udah pulang belum?”

Kisma : “wa’alaikumussalam. Iya a’ Alhamdulillah udah. Ini lagi dijalan a’.”

Haki : “sampai mana ma?”

Kisma : “sampai Tanjung a’.”

Haki : “aku tunggu di depan POM bensin ma.”

Kisma : “lho aa’ udah pulang juga tah. Iya a’.”

                Hingga mereka bertemu didepan POM bensin,lalu berjalan bebarengan pulang. Kisma yang didepan di ikuti oleh motornya Haki yang dibelakang. Lalu Haki mencoba bersandingan sama Kisma dan berkata.

Haki : “ma ke Waduk yuk?”

Kisma : “dimana tuh a’? aku gak tahu.”

  Haki : “ masak kamu gak tau? Ya udah kamu duluan aja. Nanti kalau sudah nyampai Kalirejo nanti aku yang di depan.”

Kisma : “hehehe. Iya deh a’. aku ikut aja.”

                  Sesampai tujuan yang diinginkan mereka diam sekatika. Senyap mulai terasa hingga suara jangkrik pada siang itu sampai terdengar. Hingga beberapa menit kemudian Haki mulai membuka pembicaraan dan mulai bercanda tawa bersama. Hingga jam tangan menunjukkan pukul 03.00 merekapun akhirnya pulang bersamaan.

                  Hingga suatu hari sms dari Haki berubah menjadi tegang. Bagaimana tidak tengang? Dia saja membahas tentang mantan pacarnya. Hingga pembahasan berujung pada sms tertentu.

Haki : “ma aku harus gimana? Aku bingung sama perasaan ini. Mantanku minta balikan terus sama aku.”

Kisma : “la perasaanmu gimana a’? apa kamu masih punya rasa sama dia? Jika aa’ masih punya rasa sama dia balikan aja a’.”

Haki : “tapi dia sudah duain aku ma. Aku gak bisa terima jika keingat kejadian itu ma. Kalau rasa aku masih khawatir sama dia ma. Takutnya dia menemukan cowok yang salah. Sedangkan yang aku tahu dia cewek polos yang mudah dipengaruhi sama temannya. Takutnya dia malah dijerumuskan sama temannya ke hal yang buruk ma.”

Kisma : “jika aa’ masih khawatir kenapa gak balikan aja a’? mumpung belum terlambat a’. ntar kalu sudah diambil orang baru tahu rasa lho.”

Haki : “ gak apa-apa ma. Cewek bukan dia aja. Masih banyak cewek di dunia ini.”

Kisma : “tapi yang kayak mantan mu itu jarang a’,bahkan mungkin gak ada a’. a’ percayalah a’ kalu mantan mu itu udah mau berubah a’. mungkin dia sudah mau berubah menjadi lebih baik lagi a’. kenapa gak aa’ coba balikan saja sama dia a’?”

Haki : “kalau aku balikan sama dia la kamu gimana ma?”

                  Dengan raut muka yang bingung Kisma mencoba untuk tenang membalas sms nya Haki. Dengan perasaan dag dig dug tak menentu dengan kalimat yang ditulis Haki tersebut,Kisma mencoba membalasnya dengan hati-hati. Dengan jari gemetaran untuk membalas Kisma tetap melawan perasaan gemetaran tersebut.

Kisma : “maksudnya a’? maksudnya aku gimana apanya? Aku disini gak apa-apa a’,jika aa’ mau balikan sma mantan aa’ aku gak apa-apa kok. Tetap aku dukung. Lagian kan aa’ sayang dan cintanya sama mantan aa’ bukan sama aku. Jadi aku ya gak apa-apa a’.”

Haki : “aku sayang kamu kok ma.”

                  Kisma berusaha memberanikan diri untuk membuka sms nya Haki. Hingga pesan telah terbuka betapa terkejutnya Kisma. Tiba-tiba air mata Kisma menetes tanpa sebab. Mungkin karena air mata kebahagiaan yang dia rasakan. Namun dia berusaha tenang untuk membalasnya kembali.

Kisma : “ a’ jangan main-main sama kata-kata itu.”

Haki : “aku gak main-main ma.”

                  Hingga pembahasan itu berakhir dan tak tentu arah kata “AKU SAYANG KAMU MA” tak ada keseriusan dan ikatan dalam pacaran. Padahal Kisma berharap Haki menembaknya. Tapi malah hanya ucapan yang terlawatkan. Bagaikan angin pantai yang terhempas ke dasar daratan. Tak jelas arah tujuannya.

                  Hingga suatu hari Haki sudah tak jelas kabarnya. Sms jarang becandapun tak pernah terucap kembali. Sms hanya sekedar basa basi saja,tak ada hal yang menarik lagi. Hingga pada akhirnya Kisma mengalami kecelakaan dan itu disebabkan Kisma kebanyakan pikiran soal tugas sekolah dan kisahnya dengan Haki yang bagiku teramat bodoh. Kisma terserempet motor dari belakang dan kakinya tertindih oleh motornya sehingga kakinya terluka lumayan parah. Dan orang yang nyempret Kisma juga gak bertanggung jawab dan langsung melarikan diri. Dengan bantuan orang-orang yang menolong Kisma,Kisma mencoba berjalan dan mengendarai motornya untuk pulang. Dengan isak tangis yang ditahan Kisma akhirnya dia luapkan di tengah perjalanan yang pada waktu itu sangat sepi. Kisma mencoba memijat kakinya dan memperbaiki motornya yang sedikit rusak. Dengan tangisan yang menetes deras membasahi pipinya Kisma mencoba menghapusnya dan berusaha menyembunyikan rasa kesakitannya tersebut. Hingga tak tahu kenapa tangannya meraih ponsel dan jarinya gak sengaja mengetik sms untuk Haki.

Kisma : “a’ aku kecelakaan,kakiku sakit a’. aa’ dimana saja? Sakit a’.” sambil mengusap air matanya yang semakin deras.

                  Kisma menunggu Haki berharap dia bisa datang dan menenangkan Kisma. Hingga beberapa menit tak kunjung dia balas. Kisma memutuskan untuk kembali pulang dengan harapan yang hampa. Hingga sesampai dirumah ponselnya Kisma bergetar menandakan ada sms. Ada dua sms dari Haki,dan itu belum sempat di balas Kisma waktu masih dalam perjalanan pulang.

Haki : “kecelakaan dimana ma? Kamu sekarang dimana ma?”

Haki : “ma.”

                  Pada awalnya sempat ada perasaan untuk tidak membalas dan akhirnya Kisma mencoba untuk membalasnya.

Kisma : “aku udah pulang a’. gak usah cari aku a’,aku sudah sampai rumah. Kecelakaan di Kalirejo a’,depan makam.”

Haki : “em gitu. Kok bisa kecelakaan gimana ceritanya ma? Kakimu gak apa-apa kan?”

Kisma : “gak apa-apa kok a’. ini lagi diurut sama tukang pijat a’. Ceritanya panjang a’,mungkin aku lagi kecapean a’,butuh istirahat mungkin a’.” bohong Kisma yang mencoba menyembunyikan kejadian yang sebenarnya.

Haki : “em. Lain kali hati-hati ma.”

Kisma : “iya a.”

                  Semenjak kajadian tersebut Kisma diantar jemput. Paginya berangkat bareng om nya sekalian berangkat ke kantor. Siangnya naik bis dan di jemput di tempat pemberhentian bis yang terakhir. Hingga tiga hari selalu diantar jemput, tiba-tiba waktu naik bis Haki menjemput Kisma dan dia disuruh turun dari bis dan kemudian pulang dianterin Haki. Bukannya langsung pulang tiba-tiba diajak ke Waduk yang dulu pertama kali bertemu ditempat tersebut. Mereka berbincang-bincang,hingga pada akhirnya memutuskan untuk pulang. Kisma dianterin sampai perbatasan desanya,karena Kisma tak ingin Haki mengantar sampai rumahnya. Hingga akhirnya Haki pulang dan Kisma dijemput ibunya.

                  Hingga beberapa hari Haki berubah,tak seperti Haki yang sebelumnya. Hingga Kisma memberanikan diri untuk bertanya.

Kisma : “a’ apa kamu sudah balikan sama mantanmu? Akhir-akhir ini aa’ berubah. Sms pun aa’ sering manggil mantanmu dengan kalimat cewekku. Apa kalian sudah balikan?”

Haki : “ iya ma. Maaf ma,aku balikan sama dia karena gara-gara dulu aku pernah menciumnya. Dan aku harus bertanggung jawab atas sikap ku tersebut. Maaf ma.”

                Tanpa sengaja air mata Kisma menetes ketika membaca sms yang tak pernah dia harapkan tersebut akhirnya Kisma mencoba menenangkan dirinya dengan kalimat “gak apa-apa” dia sering menenangkan dirinya dengan kalimat tersebut.  Hingga akhirnya jarinya gemeteran untuk membalas sms tersebut.

Kisma : “owalah. Hehehe iya a’ gak apa-apa kok. Selamat ya a’,semoga hubunganmu langgeng sama cewek pilihanmu sekarang. Aa’ bahagia aku juga akan bahagia a’. selamat a’ sukses selalu ya a’.”

Haki : “amin ma. Makasih ya ma atas do’anya.”

Kisma : “sama-sama a’.” sambil mengusap air matanya.

                Hingga beberapa minggu kemudian hubungannya Haki sama Kisma semakin merenggang. Smspun jarang,semenjak kejadian tersebut Kisma memutuskan untuk tidak mengganggu Haki dikarenakan takut terjadi kesalah fahaman dalam hubungan mereka. Dan pada akhirnya ketidak kuatan Kisma menerima seorang yang dia sayangi dan cintai selama ini bersama wanita lain yang memang special buat Haki,Kisma memutuskan untuk balikan sama mantan pacarnya yang dulu.

Hingga pada akhirnya kisah mereka tak bisa bersatu,meskipun pernah terucap kata “SAYANG”. Namun cinta tak mungkin didasari dengan kata “SAYANG” saja,namun kemantapan hati untuk saling memiliki. Kata sayang tak berarti bisa memiliki dan kata sayang bukan berarti menjamin sebuah ikatan. Hingga pada akhirnya kisah mereka bisa disimpulkan bahwa “CINTA TAK HARUS MEMILIKI.”

Jumat, 09 September 2016

puisi menyentuh tentang Kerinduan


Kerinduan


Sepucuk rindu yang tersirat dilubuk hati..
Kasih sayang yang telah hilang dengan sendiri...
Ku ingin melihat wajahnya satu kali lagi...
Meskipun langit tak merestui..
Bahagiakah dia disana?
Ingatkah dia denganku??
Ku rindu wajah mu IBU...
Ku tak tau seperti apakah kamu?
Bagaimana kah wajahmu...
Ku ingin melihat seulas senyum dibirmu....
Seperti apa itu..
Ku ingin melihatmu IBU..
Aku rindu,,,sungguh teramat rindu..
Bagaikan daun yang patah dari batangnya...
Yang terbawa angin entah kemana..
Mungkin dikehidupan yang lain kita akan bertemu..
Seperti impian ku yang terangan-angan...